Jumat, 02 Maret 2012

Sejarah Konstantinopel

0 komentar
Andaikata dunia itu di bawah satu kerajaan, maka ibu kota yang paling sesuai untuknya adalah konstantinopel.
Konstantinopel berada di daerah turki yang waktu itu dikuasai oleh kerajaan bizantium. Kota konstantinopel dilindungi baik di darat maupun di laut sehingga untuk memasukinya saja sudah sangat susah. Kota ini di darat dilindungi oleh dua dinding pagar yang diantara keduanya ada banyak benteng penyerangan. Di lautan terdapat rantai yang menghalangi kapal – kapal untuk berlayar memasukinya. Namun, sungguh luar biasa, seorang sultan Muhammad Al – Fatih mampu menaklukkannya.

Rasulullah SAW pernah bersabda : “Sungguh. Konstantinopel akan ditaklukkan. Sebaik – baik pemimpin adalah pemimpin (yang menaklukkan)nya dan sebaik – baik tentara adalah tentaranya.”
Perjalanan penaklukan konstantinopel bukanlah seperti sebuah dongeng dimana ada seorang pangeran gagah perkasa yang memiliki keajaiban. Penaklukan konstantinopel sudah di skenario dan di planning bahkan sebelum muhammad Al Fatih dilahirkan.
Kisah penaklukan ini dimulai sejak baru berdirinya kerajaan turki usmani oleh sulthan orkhan bin ustman. Anak dari pendiri kerajaan turki ustmani. Jadi seolah – olah, kerajaan ini dilahirkan untuk menaklukkan konstantinopel. Penaklukan dimulai dengan penyerangan negeri – negeri kecil di sekitar bizantium oleh sulthan murad I. Sehingga, dengan dikuasainya negeri kecil ini, jalan menuju kota konstantinopel semakin mudah. Benteng – benteng pertahanan di bangun di sekitar konstantinopel. Tak hanya itu, dibentuk pula pasukan khusus jannisari yang tak takut mati dan dilatih khusus. Pasukan ini benar – benar menjadi pasukan istimewa.
Masa kecil, sulthan Muhammad Al – Fatih adalah anak yang nakal hingga dia memiliki seorang guru yang bernama Syaikh Aaq Syamsuddin. Syaikh inilah penakluk konstantinopel yang sebenarnya. Karena, dari doktrin dan pemikiran beliaulah muhammad Al Fatih menyerang konstantinopel. Beliaulah otak dan dalang atau bara pemantik adanya kobaran api besar di kota konstantinopel.
Nama aslinya adalah Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi Ar-Rumi. Nasabnya bersambung dengan Khalifah Abu Bakar. Lahir di Damaskus pada tahun 792 H (1389 M) dan telah hafal Al – Qur’an pada usia 7 tahun. Belajar di Amasia, kemudian di Aleppo, dan Ankara. Meninggal pada tahun 1459 M.
Beliau mengajar ilmu – ilmu mendasar seperti Al –Qur’an, As – Sunnah, fikih, ilmu islam, dan beberapa bahasa seperti Arab, Persia, dan Turki. Beliau juga mengajar ilmu matematika, astronomi, sejarah dan seni berperang.
Beliaulah yang memerintahkan untuk mempersiapkan dan menyerang konstantinopel kepada sulthan Muhammad Al – Fatih sehingga pecah pertempuran dahsyat selama 54 hari. Dalam pertempuran yang panjang tersebut, kadang pasukan bizantium mengalami kemenangan. Hingga pada suatu waktu, Paus membantu pasukan bizantium dengan mengirimkan 4 kapal perang. Para panglima pasukan dan menteri Ustmani mengadakan pertemuan dan menemui sulthan dengan mengatakan,

 

“Sesungguhnya Anda telah menggerakkan sejumlah besar pasukan Ustmani untuk melakukan pengepungan ini karena menuruti perkataan salah seorang syaikh – maksud mereka adalah syaikh Aaq Syamsuddin. Banyak tentara binasa dan peralatan perang pun rusak. Bahkan lebih dari itu, datanglah kemudian bantuan dari negara – negara Eropa untuk orang – orang kafir yang berada dalam benteng. Keinginan untuk menaklukkan Konstantinopel belum bisa diperkirakan”
Mendengar keluhan dan pendapat dari anak buahnya, Muhammad Al – Fatih mengutus salah seorang menterinya, Waliyuddin Ahmad Pasha kepada Syaikh Aaq Syamsuddin ke kemahnya untuk mendapatkan solusi dari permasalahan ini. Namun, ternyata Syaikh Aaq Syamsuddin hanya menjawab, “Pasti Allah akan mengabulkan penaklukan ini.” Mendengar penuturan singkat ini tidak membuat sulthan puas, sehingga di utus sekali lagi seorang menterinya untuk meminta penjelasan yang lebih banyak. Syaikh Aaq Syamsuddin lantas mengirimkan surat kepada sulthan yang isinya.
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha memberi kemuliaan dan kemenangan. Bagi beberapa orang muslim, kedangan bantuan kapal perang itu telah menimbulkan patah hati dan cercaan. Sebaliknya bagi orang – orang kafir, peristiwa tersebut menimbulkan perasaan senang dan gembira. Yang pasti, seorang hamba hanya bisa merencanakan. Allah – lah yang menentukan. Keputusan ada di tangan Allah. Kita telah berserah diri kepada Allah dan telah membaca Al – Qur’an. Semua itu tidak lain adalah seperti rasa kantuk. Kelembutan Allah Ta’ala telah terjadi sehingga muncullah berita gembira yang belum pernah terjadi sebelumnya”
Surat ini kemudian menjadikan perasaan tenang bagi panglima dan sulthan sehingga mereka memutuskan untuk terus menyerang konstantinopel. Selama pertempuran terjadi, syaikh tidak bersembunyi begitu saja. Beliau ikut memantau pekembangan dari penyerangan. Bahkan ditangan beliaulah hari penaklukkan konstantinopel ditentukan kepada sulthan. Selama pertempuran terjadi. Syaikh Aaq Syamsuddin berada dalam kemahnya bermunajat kepada Allah SWT. Beliau bersujud kepada Allah hingga sorbannya terlepas dan rambutnya yang putih terjuntai ke tanah. Beliau menangis berdoa agar kemenangan segera datang dalam waktu dekat.

Setelah konstantinopel takluk. Beliau tak lupa untuk menasehati sulthan agar melaksanakan hak – hak orang yang ditaklukkan. Tidak ada pembantaian terhadap penduduk konstantinopel apalagi merusak fasilitas. Salah satunya adalah gereja aya shopia yang menjadi pusat peribadatan kristen tidak dihancurkan tetapi di alih fungsikan menjadi masjid.
Saat ada perasaan sombong terhadap hati sulthan. Beliau menegur sulthan dengan teguran yang halus. Beliau tidak berdiri dari rebahannya saat sulthan, sang penakluk konstantinopel yang berdasarkan hadist Rasulullah adalah sebaik – baik pemimpin dan sebaik – baik pasukan, datang menghadap beliau.
Beliau memang penakluk maknawi sesungguhnya dari konstantinopel.
Ternyata tak hanya masalah ukhrawi yang beliau kuasai. Masalah dunia juga tak luput dari pandangannya. Beliau menguasai beberapa bahasa. Menguasai matematika dan astronomi hingga ilmu perang. Beliau bahkan selain dokter hati juga dokter jasad. Beliau mengenal berbagai macam tumbuhan dan khasiatnya dalam pengobatan. Reputasinya ini sangat terkenal di masyarakat sehingga orang – orang mengatakan, ”Sesungguhnya tumbuh – tumbuhan itu berbincang – bincang kepada Syaikh Aaq Syamsuddin”. Asy – Syaukani mengomentari beliau, “selain dokter hati, Syaikh Aaq Syamsuddin juga dokter fisik. Di kalangan masyarakat sampai terkenal berita bahwa sebatang pohon memanggilnya dan berkata, ‘Saya adalah penyembuh penyakit si Fulan.’ Kemudian, berkahnya menjadi sangat terkenal dan keutamaannya menjadi terlihat jelas."

Bahkan bisa di bilang beliau telah mencetuskan ide adanya jasad renik yang kita kenal dengan bakteri. Saat orang – orang eropa masih beranggapan bahwa cacing berasal dari tanah atau belatung dari daging. Penelitian beliau terhadap penyakit menular ini mengantarkan beliau terhadap teori mikroba ini yang beliau tulis dalam bukunya berjudul “Materi Kehidupan”. Dalam buku ini beliau berkata, “Termasuk kesalahan adalah anggapan masyarakat bahwa penyakit – penyakit itu menjangkiti manusia secara spontan. Sebenarnya penyakit – penyakit itu berpindah dari satu orang ke orang lain melalui penularan. Penularan ini sangat kecil dan halus hingga tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, penularan ini terjadi dengan perantaraan benih yang hidup
“benih yang hidup” yang beliau maksudkan adalah bakteri atau mikroba. Padahal waktu itu belum ada mikroskop. Hingga 400 tahun kemudian barulah muncul seorang ahli kimia dan biologi asal Perancis bernama Loius Pasteur.
Alangkah luar biasanya beliau. Di samping mengurusi penelitian kedokteran, botani dan berbagai ilmu lain. beliau masih berkesempatan untuk mendidik seorang sulthan penakluk konstantinopel dan beliau sendiri turut dalam strategi penaklukan tersebut.

Leave a Reply

Setya Arieffianta. Diberdayakan oleh Blogger.