Sparta
dikenal sebagai negara pemegang kekuatan militer yang tidak pernah bisa
dibandingkan di jamannya oleh negara manapun, kemiliteran Yunani kuno
dibawah kekuasaan Sparta. Mereka tidak pernah bekerja, semua tugas
makanan dan lain-lain dikerjakan oleh budak-budak yang mereka peroleh
dari wilayah yang telah mereka kalahkan. Pengawasan budak-budak agar
tidak kabur pada saat bekerja di serahkan pada anak remaja Sparta.
Dikisahkan
di film 300 bahwa Spartan hanya berjumlah 300 dan menghadang pasukan
raja Xerxes yang kemayu itu sendirian dengan bantuan figuran segelintir
Thespians. Tetapi kenyatannya bahwa di sejarah mereka tidaklah berjumlah
segitu, yang benar adalah 300 Sparta, 700 Thespians, and 400 Thebans
semuanya dipimpin oleh Raja Sparta bernama King Leonidas melawan Pasukan Persia yang dipimpin oleh raja Xerxes.
Petempuran ini terjadi di bulan agustus 480 BC dikenal dengan "Battle of Thermopylae".
300 Spartan, Thespian, Thebans, akhirnya King Leonidas mengalami
kekalahan. Tapi berkat mereka setahun kemudian Yunani bersatu untuk
melawan Xerxes, tetapi icon perang ini adalah Sparta, karena raja mereka
provokator tawuran pertama melawan Xerxes.
Sparta kembali maju berperang di tahun 371 BC dengan nama "Battle of Leuctra".
Untuk pertama kalinya mereka merasakan kekalahan walaupun sudah
menyerang dengan kekuatan penuh, inilah awal titik mula kehancuran
sparta. Sparta tidak pernah pulih dari kekalahannya di perang ini,
faktor kehilangan banyak orang dewasa dan pemberontakan budak-budak yang
tak puas hanya makan makanan sisa membuat mereka makin lemah.
Raja
Philip II dan anaknya yang superior tapi freak: Alexander The Great
pernah berusaha menghancurkan Sparta, karena walaupun dinilai mereka
sudah lemah, tetapi kemampuan beladiri Spartan tetap menjadi ancaman
mereka dalam menguasai Yunani. Dari kisah ini terlahir anekdot bahwa
Raja Philip II mengirim berita ke Sparta “Jika aku sudah memasuki
Laconia, Aku akan meratakan Sparta sama dengan tanah.” Dan Sparta hanya
menjawab “Jika”
Pada akhirnya Sparta tetap survive sampai pada
jaman kerajaan romawi pada saat Yunani ditakhlukkan oleh jendral Romawi
bernama Lucius Mummius, Sparta menjadi negara yang lumayan damai dan
banyak dimasuki oleh turis yang ingin melihat kebudayaannya.
Setelah
itu Sparta terlibat pertarungan melawan Viking, dan Sparta memenangkan
perang ini, tetapi belum ada bukti pasti tentang cerita ini. Sungguh,
pasukan yang patut dikenang akan kehebatan mereka.